Salah satu perusahaan kelas kakap yang ada di wilayah Kabupaten Serang, Provinsi Banten, yakni PT. Nikomas Gemilang akan hengkang ke Jawa Tengah. Tak pelak lagi, hal itu akan memicu terjadinya tsunami pengangguran di Banten. Padahal perusahaan padat karya itu saat ini telah menyerap sebnayak 54 ribu tenaga kerja
Celakanya, PT. Nikomas Gemilang bukan satu-satunya perusahaan di Banten yang akan hengkang. Pasalnya, masih ada dua perusahaan kelas kakap lainnya yang akan meninggalkan Banten. Perusahaan itu antara lain, PT. PWI Kabupaten Serang dan PT. KMK Global Sport Kabupaten Tangerang.
Hal itu ditegaskan oleh Kepala Disnakertrans Provinsi Banten, Septo Kalnadi, kepada pers, pada Kamis (10)11). Menurut ia, ketiga perusahaan itu rata-rata akan hengkang dari Banten pada tahun 2023 mendatang.
Lebih jauh Septo menguraikan. PT. Nikomas akan pindah ke Pekalongan, PT KMK ke Salatiga dan Temanggung. Sedangkan PT PWI 1 dan PWI 2 ke Pati,” bebernya
Septo mengungkapkan, ketiga perusahaan itu merupakan perusahaan industri besar yang ada di Banten. Saat ini ketiga perusahaan padat karya itu telah menyerap banyak tenaga kerja di Banten.
“PT. Nikomas saja sekarang ini tercatat ada 54 ribu tenaga kerja, Kalau hengkang, kita enggak tahu nanti disisakan berapa karyawannya. Kalau disisakan 5 sampai 7 ribu dan itu terjadi. Sisanya berpotensi akan menjadi pengangguran,” tukasnya.
Berdasarkan informasi yang diterimanya. Kendati PT. Nikomas akan hengkang dari Banten, namun, perusahaan tersebut akan tetap beroperasi dengan jumlah yang minim.
“Saya dapat informasi PT. Nikomas tetap akan beroperasi di sini. Akan tetapi sedikit sekitar 5 sampai 7 ribu tenaga ketja saja,” terangnya.
Sementara itu, untuk PT. KMK Global Sport, kata Septo, saat ini sudah beroperasi di Salatiga dan Temanggung. “Salah satu alasan hengkangnya tiga perusahaan itu lantaran tingginya Upah Minimum Kabupaten (UMK) di wilayahnya masing-masing,” kilahnya
Karena itu, sambung Septo, untuk mengatasi terjadinya angka pengangguran yang akan memuncak. Pemprov Banten mengatasinya dengan mengalokasikan anggaran yang ada, untuk membuat pelatihan kerja melalui UPT Latker bekerjasama dengan pihak industri. Supaya selesai dilatih nanti, mereka bisa magang dan langsung kerja. (Hrz/Red
Leave a Reply