12 Ribu Siswa di Lebak Lulusan SLTP Terancam Putus Sekolah

 

Reportase : RBA Simamora– Editor In Chief : Hairuzaman.

LEBAK, CBB.COM |

Tercatat sebanyak 12 ribu siswa lulusan SLTP tahun 2023 mendatang di wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, terancam tak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan tingkat SMA/sederajat.

Pasalnya, ketersediaan lembaga pendidikan pada jenjang itu di wilayah Kabupaten Lebak jumlahnya belum sebanding dengan deretan angka siswa lulusan sekolah tingkat SLTP.

Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, mengatakan, jumlah anak sekolah lulusan SLTP di Lebak tahun 2023 mendatang diprediksi sekitar 19 ribu orang. Sementara daya tampung lembaga pendidikan SMA/sederajat hanya sekitar 7.000 orang.  Tak ayal, sehingga ssanya sebanyak 12 ribu orang anak tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA.

“Mau bagaimana generasi penerus di wilayah Kabupaten Lebak bisa meningkatkan kualitas SDM. Sementara untuk meneruskan sekolah ke jenjang SMA/sederajat saja ketersediaan lembaga pendidikanya belum terpenuhi. Saat ini jumlah lembaga pendidikan negeri setingkat SMA yang ada di Kabupaten Lebak, belum seimbang dengan daya tampung lulusan SLTP,” kata Iti Octavia Jayabaya.

Ia menguraikan, persoalan pendidikan adalah tanggungjawab kita semua. Para orang tua di Lebak untuk menyekolahkan anaknya ke luar daerah, diberlakukan sistem zonasi. Selain itu, sebagian besar penduduknya tergolong kategori kurang mampu.

Bupati Iti Octavia Jayabaya menyebut persoalan masih kurangnya lembaga pendidikan SMA Negeri, sudah berulang kali disampaikan kepada Gubernur Banten saat masih dijabat, Wahidin Halim, bersama Wagub Banten, Andika Hazrumy. Begitu pula dengan Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar, sudah disampaikan dan minta diprioritaskan dibangun unit sekolah baru (SMAN) di Kabupaten Lebak.

Pernyataan Bupati Lebak, Iti Octavia Jabayaba, terkait pendidikan, juga disampaikan kepada para mahasiswa di Lebak yang menggelar unjuk rasa saat memperingati HUT ke-194 Kabupaten Lebak, Jumat (2/12/2022) di halaman gedung DPRD Lebak, Rangkasbitung.

Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Lebak, Drs. H. Madsidi, M.Pd,  Rabu malam (7/12/2022), menjelaskan, tidak tertampungnya anak sekolah lulusan SLTP pada jenjang pendidikan SMA/sederajat, sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu.

“Ironis, memang. Di satu sisi pemerintah begitu gencar menyuarakan pentingnya pendidikan bagi anak-anak sebagai penerus bangsa. Sementara di sisi lain, ketersediaan sekolah SMA/sederajat , khususnya di Kabupaten Lebak, masih terbatas,” bebernya.

Persoalan lain, kata Madsidi, minat para orang tua dan anak-anak untuk sekolah mengutamakan di sekolah negeri, dibandingkan dengan lembaga pendidikan swasta. Tak pelak, banyak lembaga pendidikan dari tingkat SD – SLTA yang berstatus swasta di Kabupaten Lebak, kekurangan siswa, Sehingga banyak yang tutup.

Karena itu, sambung dia lagi, persoalan pendidikan ini harus segera dicari solusi terbaik oleh Pemerintah Kabupaten Lebak bersama Dinas Pendidikan Provinsi Banten dan Gubernur Banten. Karena kewenangan pengelolaan pendidikan setingkat SMA sudah menjadi tanggungjawab tingkat provinsi.

Praktisi Pendidikan di Lebak, Mutaqien Lutfi, mengungkapan, isu pendidikan tetap menarik dari sejak dulu hingga kini. Isu kesenjangan APK dan daya tampung antar jenjang, pernah dibedah di era kepemimpinan Dinas Pendidikan Ganda Sungkawa (alm) sekitar tahun 2000-an silam.

Ketika itu, kata Mutaqien, disepakati sebuah solusi untuk SD ke SMP pakai konsep SMP Satu Atap dan SMP Terbuka. Kemudian, untuk jenjang SLTP ke SLTA, dengan kebijakan mempermudah pendirian SMA danSMK swasta. Tapi semua solusi itu bukan tanpa ekses. Ternyata peningkatan kuantitas daya tampung, tidak linier dengan peningkatan kualitas. Ujungnya angka putus sekolah meningkat dan lulusan berkemampuan rendah.

Diketahui, dalam RPJMD Provinsi Banten tahun 2017-2022, Pemerintah Provinsi Banten akan membangun 148 unit sekolah baru (USB) SMA Negeri sampai dengan akhir tahun 2022. Namun, rencana itu tidak terealisasi lantaran adanya refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19.

Data yang dilansir Wikipidea, jumlah sekolah di Kabupaten Lebak; 776 SD Negeri, 237 SD swasta, SMP/Sederajat status negeri sebanyak 174 sekolah dan swasta sebanyak 267 sekolah. Kemudian, SMA/Sederajat status negeri sebanyak 37 sekolah dan swasta 97 sekolah, SMK Negeri sebanyak 14 sekolah dan swasta 40 sekolah. Sementara jumlah penduduk Kabupaten Lebak sebanyak 1.402.234 jiwa yang tersebar di 340 desa, 5 kelurahan pada 28 kecamatan

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*